Sunday 9 June 2013

KEUTAMAAN HARI RAYA.



     Tanggal satu Syawal dan sepuluh Zulhijjah dinamakan Id (hari raya), kerana kaum mukminin pada hari itu telah selesai melaksanakan kewajibannya menunaikan puasa Ramadhan dan haji kerana taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dan kerana hal itu terjadi berulang-ulang. Sehingga pula kebahagiaan menyambutnya.
   
     Adapun pertama sekali Rasulullah SAW melakukan solat Aidil Fitri pada tahun kedua setelah hijrah. Hukumnya sunat muakad dan Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya.
   
Dari Abu Hurairah ra, “Hiasilah hari rayamu dengan takbir”

Rasulullah SAW bersabda:

    “Siapa membaca ‘Subhana Allah wa bilhamdihi’ pada hari raya, tiga ratus kali serta menghadiahkannya kepada kaum muslimin yang telah mati maka dalam setiap kubur akan memancar seribu nur dan ketika dia mati, Allah akan menjadikan untuknya seribu nur”

   Dari Wahab bin Munabbah ra, bahwa iblis amat sedih tiap hari raya. Mereka mengumpul lalu berkata,”Wahai pemimpin kami, mwngapa engkau marah?” Pemimpinnya berkata,”Sesungguhnya Allah telah mengampuni umat Muhammad pada hari ini. Kamu semua mesti bekerja keras dengan menyibukan mereka dengan kelazatan dan syahwat!”

   Dari Wahab juga, “Sesungguhnya Allah menjadikan syurga pada Aidil Fitri, juga pada hari itu Allah menanamkan pohon tuba. Malah Jibril as juga memilih hari itu untuk menurunkan wahyu. Para tukang sihir Firaun bertaubat di hari itu.

Nabi SAW bersabda:

     "Barangsiapa beribadah pada malam hari raya kerana mengharapkan redha Allah tidak akan mati hatinya pada hari di mana hati-hati semua mati.”

   Diceritakan bahwa Umar melihat anaknya pada malam raya mengenakan kasut.
Beliau menangis. “Mengapa engkau menangis, wahai ayahku?” Tanya anaknya. Umar menjawab,” Aku bimbang hatimu sedih di hari raya, jika nanti anak-anak melihatmu mengenakan kasut baru.” Kemudian anaknya berkata, “Yang seharusnya sedih itu hanyalah orang yang tiada redha Allah atau menderhakai orang tuanya. Dan sesungguhnya aku berharap Allah Azza Wa Jalla memberikan redha-Nya kepadaku sebab redhamu.” Umar bertambah menangis lalu memeluknya dan mendoakannya.

   Telah diceritakan juga bahwa di pagi Aidil Fitri, Allah mengutus para Malaikat turun kebumi untuk berseru dengan suara yang didengar seluruh mahluk kecuali manusia dan jin: “Wahai umat Muhammad, keluarlah kepada Tuhanmu yang mulia. Dia akan memberikan pemberian yang agung dan mengampuni dosa yang besar.” Ketika mereka telah pergi ke masjid, Allah berkata kepada para Malaikat, “Apa balasan untuk pekerja selesai bekerja?” Mereka berkata, “Upahnya sesuai dengan pekerjaannya.”
Allah SWT berkata, “Saksikanlah bahwa sesungguhnya Aku telah menjadikan pahala mereka adalah redha-Ku dan ampunan-Ku.”

Salam Aidil Fitri...

No comments:

Post a Comment